b. Aliran pada abad ke-18.
Pada abad ke-18 terdapat dua aliran, yaitu Frans Classicisme dan Verlichting:
1.
Frans
Classicisme (1669-1731).
Setelah tahun 1669, Nederlandse Literatuur mengalami kemunduran. Setelah 5 penulis besar meninggal (P. C. Hooft, G. A. Bredero, J. Van de Vondel dan kawan-kawan) muncul perkumpulan baru yaitu Nil Volentibus Arduum. Tokoh penting dari Nil Volentibus Arduum ini adalah Andries Pels (1631-1681). Di Nil Volentibus Arduum ini mereka membuat drama sendiri dan membuat buku "Penggunaan dan Penyalahgunaan Toneel (gebruik en misgebruik toneel). Disana mereka juga mengkritik atau memprotes tajam terhadap karya dari penulis terdahulu, seperti P. C. Hooft, Jan Vos, Joost van de Vondel. Kritik tersebut muncul karena penulis-penulis terdahulu menggunakan bahasa yang sulit, struktur yang tidak logis dan sulit dimengerti.
Genre dari Frans Classicisme ini adalah Toneel dan Gedichten. Aliran ini merupakan aliran yang hampir mirip dengan Renaissance, namun yang dihidupkan kembali adalah masa klasik Perancis.
2.
Verlichting
(1731-1820).
Ada 2 pandangan:
·
Untuk Belanda
dianggap sebagai arah kemunduran, terutama di bidang sastra.
·
Untuk negara
Eropa secara keseluruhan dianggap sebagai kemajuan karena dianggap banyak ditemukannya
penemuan, salah satunya penemuan mesin.
Ø Verlichting disebut juga sebagai Aufklarung
(Bahasa Jerman) dan enlightment (Bahasa Inggris). Pada abad ini gerakan budaya
masyarakat lebih diperdalam yang bertujuan untuk mengeksplor pikiran manusia
dengan cara percaya pada pengalaman, indera, terutama rasionalisme. Di abad ini
muncul beragam pemikiran untuk mengeksplorasi pikiran manusia.
Ø Verlichting
merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang artinya pencerahan.
Ø Di Eropa, suasana Verlichting sangat luar biasa.
Amsterdam mulai kehilangan pamornya karena diambil alih oleh Inggris dan
Perancis dalam hal ekonomi. Di Belanda orang kaya makin kaya sehingga rakyat
tidak lagi diperhatikan. Melihat kondisi masyarakat yang seperti ini, maka
muncullah gerakan masyarakat yang bertujuan untuk mengeksplor pikiran manusia.
b.
Aliran
pemikiran masa Verlichting:
1.
Rasionalisme.
Menggunakan akal pikiran atau logika sebagai
pedoman untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Bapak rasionalisme adalah René
Descartes (bapak filsafat modern). Menurutnya, akal budi adalah alat paling
luhur untuk mendapatkan kebenaran. Panca indera hanya berfungsi untuk
membuktikan kebenaran tersebut. Hal yang dihasilkan atau ditimbulkan oleh
rasionalisme adalah cara berpikir manusia yang lebih kritis. Orientasi pikiran
rasionalisme berdasarkan logika namun masih mempercayai keberadaan Tuhan.
2.
Empirisme.
Mendapatkan ilmu pengetahuan melalui pengalaman
dan persepsi. Bapak empirisme adalah Francis Bacon. Menurutnya, panca indera
merupakan alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan didapat dari
apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasa dan apa yang kita
raba. Melalui pengalaman itulah kita mendapatkan ilmu pengetahuan.
3.
Kritisisme
Aliran ini mengkritik paham rasionalisme dan
empirisme. Bapak kritisisme adalah Imanuel Kant. Alasan Imanuel Kant mengkritik
paham rasionalisme adalah karena hal yang harus ada dalam pemikiran
rasionalisme yaitu universal dan apriori. Bersifat universal karena akal budi
manusia bersifat universal dan bersifat apriori karena kebenaran yang didapat
tidak mesti dialami. Akal budi kita bisa mendapat kebenaran tanpa harus
mengalaminya. Sehingga kekurangannya adalah tidak menghasilkan sesuatu yang
baru karena hanya menggunakan akal budi yang hanya melakukan perenungan. Disisi
lain, jika hanya menggunakan empirisme saja maka juga tidak bisa. Karena
empirisme terdapat aposteriori (pengetahuan didapat setelah dialami) dan
partikular (yang kita alami hanya bagian kecil). Sehingga ilmu pengetahuan juga
kurang berkembang karena kita harus merasakan sesuatu baru mendapat ilmu
pengetahuan.
Sementara itu, Imanuel Kant
menginginkan ilmu pengetahuan itu bersifat apriori (kebenaran yang didapat
tidak mesti dialami) dan sintesis, bukan aposteriori serta universal. Sebagai
contoh: ketika membuat pesawat, kita tidak harus merasakan jatuh dari langit
terlebih dahulu. Kita hitung dulu rumusnya baik-baik, gravitasinya, tekanannya
dan lain-lain. Hal inilah yang kemudian melahirkan teori-teori.
Ø
Pengaruh dari
3 aliran ini adalah ditemukannya banyak penemuan, seperti penemuan mesin cetak,
mesin uap dan lain-lain. Penemuan-penemuan tersebut mendorong penemuan lainnya
dan pada akhirnya dilakukan pengembangan dalam bidang teknik dan melahirkan
industri. Selanjutnya dari industri ini mengakibatkan terjadinya revolusi,
yaitu Revolusi Industri. Pada Revolusi Industri ini melahirkan banyak
pengangguran karena tenaga kerja manusia digantikan oleh mesin.
Ø
Pengaruh
Verlichting ini juga merambah ke dunia spiritual. Kritik pertama jatuh pada
Gereja. Orang-orang yang berpikir rasional dan empiris menganggap Injil dan
Gereja adalah institusi yang tidak dapat dipercaya. Mereka menganggap gereja
melawan kemajuan (vooruitgang) dan ilmu pengetahuan.
Ø
Seiring
berjalannya waktu, pemikiran rasional dan empiris melahirkan banyak aliran
pemikiran, yaitu:
1.
Deïsme.
Percaya akan keberadaan Tuhan tapi tidak
percaya dengan institusi gereja.
2.
Atheïsme.
Percaya bahwa Tuhan itu tidak ada. Hal yang di
negasikan bukan Tuhan, melainkan umat beragama yang membuat manusia tidak
berdaya. Sehingga kecenderungan bergantung pada Tuhan yang seolah-olah menjadi
penghalang untuk maju. Pemikiran ini berasal dari filsuf Perancis, Voltaire.
3.
Agnotisme.
Paham atau pandangan yang tidak memiliki
landasan pengetahuan yang cukup terkait keberadaan Tuhan. Penganut paham ini
merasa bahwa ada atau tidak ada Tuhan sama saja.
Ø Kemunculan tiga aliran ini mengakibatkan gereja semakin kosong dan
orang-orang suci tidak memiliki wibawa.
Ø Kritik kedua jauh kepada negara. Orang-orang berpikir harus ada
persamaan hak. Hak khusus atau privilege mulai dihapuskan. Tidak boleh ada
kasta. Oleh karena itu harus dibuat UU. Selanjutnya muncul Trias politika oleh
Mostesquieu. Disini masyarakat mendapat peran dalam pemerintahan. Orang-orang
kaya menimbulkan jurang pemisah dengan orang miskin sehingga ekonomi mulai
diatur ulang. Muncul liberalisme dalam politik yaitu demokrasi dan HAM.
0 Comment to "Perkembangan Kesusastraan Belanda (Part 30)"
Posting Komentar