Senin, 24 Juni 2019

Bahasa Afrikans - Pelajaran 2: Alfabet dan Pengucapan


Bahasa Afrikans – Pelajaran 2
Alfabet dan Pengucapan




            Goeie! Ketemu lagi di pelajaran bahasa Afrikans yang kedua. Kali ini kita akan belajar tentang huruf dan pengucapannya dalam bahasa Afrikans. Nah, seperti kita tahu, bahasa Afrikans itu turunan dari bahasa Belanda. Secara pasti, banyak huruf-huruf yang dibaca seperti dalam bahasa Belanda. Namun, bahasa Afrikans juga memiliki perbedaan pengucapan dalam beberapa huruf. Ayo kita lihat!



            Bahasa Afrikans memiliki 26 huruf sebagaimana bahasa Indonesia. Berikut adalah hurufnya.
Aa
a
[aː]
Bb
bee
[beə]
Cc
see
[seə]
Dd
dee
[deə]
Ee
ee
[eə]
Ff
ef
[ɛf]
Gg
gee
[χeə]
Hh
ha
[ɦaː]
Ii
ie
[iː]
Jj
jee
[jeə]
Kk
ka
[kaː]
Ll
el
[ɛl]
Mm
em
[ɛm]
Nn
en
[ɛn]
Oo
o
[oə]
Pp
pee
[peə]
Qq
ku
[ky]
Rr
er
[ɛr]
Ss
es
[ɛs]
Tt
tee
[teə]
Uu
u
[y]
Vv
fee
[feə]
Ww
wee
[veə]
Xx
eks
[ɛks]

Yy
y
[əi]
Zz
zet
[sɛt]


Keterangan: Cara pengejaan ada di bawah huruf. Sementara yang ada di bawah pengejaan adalah cara pengucapan untuk pengejaan huruf menggunakan Alfabet Fonetik Internasional. Kalau Sobat KePoster bingung cara membacanya, lihat cara pengucapannya di bawah ini.

KLINKERS – Vokal
            Dalam bahasa Afrikans, vokal dasar yang termasuk ke dalam alfabet ada 6, yaitu a, e, i, o, u, dan y. Namun, vokal dalam bahasa Afrikans tidak hanya itu saja. Secara garis besar, vokal terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu vokal panjang dan pendek. Namun untuk daftar keseluruhan bunyinya, silakan lihat di bawah ini.
Huruf
IPA
Kelas Vokal
Cara Baca
Contoh
a
[a]
pendek
dibaca seperti huruf ‘a’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘alam’
klap ‘pukul’
aa/a1
[ɑː]
panjang
dibaca ‘a’ panjang dengan mulut agak bulat
kaart ‘kartu’
tafel ‘meja’
ai
[ai]
diftong
dibaca seperti bunyi ‘ai’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘balai
baie ‘sangat, banyak’
aai
[aːi]
vokal ganda
dibaca ‘a’ panjang yang dikuti ‘i’
draai ‘belok’
e
[ɛ]
[ə]
pendek
ada yang dibaca seperti dalam bahasa Indonesia pada kata ‘ènak’2
ada yang dibaca seperti dalam bahasa Indonesia pada kata ‘emas’
bed ‘tempat tidur’
belangrik ‘penting’
ê
[ɛː]
panjang
dibaca ‘è’ panjang
hê ‘punya’
ee/e1
[eə]
panjang
dibaca seperti huruf ‘é’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘téma’ dan diikuti dengan sedikit bunyi ‘e’ pada kata ‘engkau’
moskee ‘masjid’
eeu
[iu]
vokal ganda
dibaca ‘i' yang diikuti huruf ‘u’
leeu ‘singa’
ei/y
[əi]
diftong
dibaca ‘e’ pada kata ‘empat’ yang diikuti bunyi ‘y’
jy ‘kamu, engkau’
eu
[øə]
diftong
dibaca seperti huruf ‘ö’ dalam bahasa Jerman, yaitu dibaca dengan mulut membentuk huruf ‘o’ dan mengeluarkan suara ‘e’ pada kata ‘empat’ dan diikuti dengan sedikit bunyi ‘e’ pada kata ‘empat’
heuning ‘madu’
i
[ə]
[ɪ]
pendek
ada yang dibaca ‘e’ pada kata ‘empat’
ada yang dibaca ‘i' yang agak miring ke ‘è’
gids ‘pemandu’
dikwels ‘sering’
î
[ɪː]
panjang
dibaca ‘i’ panjang
wîe ‘sepatu hak tinggi’
ie
[i]
[iː]
pendek
panjang
ketika pendek, dibaca seperti ‘i' pada kata ‘ipar’
ketika panjang, dibaca ‘i' panjang, yaitu ketika ditekan dan diikuti dengan huruf ‘r, l
sien ‘melihat’
hier ‘di sini’
o
[ɔ]
pendek
dibaca seperti huruf ‘o’ dalam bahasa Indonesia pada ‘orang’
op ‘pada, di atas’
ô
[ɔː]
panjang
dibaca ‘o’ panjang
môre ‘pagi’
oo/o1
[oə]
panjang
dibaca seperti huruf ‘o’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘soto’ yang diikuti sedikit bunyi ‘e’ pada kata ‘empat’
oor ‘telinga’
bome ‘pohon-pohon’
oi
[ɔi]
diftong
dibaca seperti bunyi ‘oi’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘amboi
toiings ‘sesuatu yang tidak berguna’
ooi
[oːi]
vokal ganda
dibaca ‘o’ panjang diikuti dengan bunyi ‘i’ setelahnya
mooi ‘cantik’
oe
[u]
[uː]
pendek
dibaca seperti huruf ‘u’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘uang’
dibaca panjang dalam keadaan seperti pada bunyi ‘ie
boek ‘buku’
boer ‘petani’
oei
[ui]
vokal ganda
dibaca ‘u’ yang diikuti dengan bunyi ‘i'
koeie ‘sapi’
ou
[œu]
[ɔʊ]
diftong
dibaca seperti bunyi ‘e’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘empat’ yang bentuk mulutnya agak bulat atau seperti ‘o’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘orang’ yang diikuti dengan bunyi ‘w’
koud ‘dingin’
u
[œ]
pendek
dibaca seperti bunyi ‘e’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘empat’ yang bentuk mulutnya agak bulat
hulle ‘mereka’
û
[œː]
panjang
dibaca seperti di atas dan panjang
brûe ‘jembatan’
uu/u1
[y]
[yː]
panjang
dibaca seperti ‘u’ dalam bahasa Prancis, yaitu dengan cara mulut membentuk ‘u’ yang agak ke depan dan mengucapkan ‘i' atau lebih dipanjangkan ketika dalam keadaan seperti bunyi ‘ie
nuus ‘berita’
mure ‘dinding-dinding’
puur ‘murni’
ui
[œi]
diftong
dibaca seperti huruf ‘u’ bahasa Afrikans dan diikuti bunyi ‘y’
lui ‘berdering’
Catatan          : 1 Mengenai aturan ejaan akan dibahas di bawah setelah tanda diakritik.
                          2 Huruf ‘è’ di sini dibaca seperti pada kata ‘ènak’ dengan mulut agak terbuka.

MEDEKLINKERS – Konsonan

Huruf
IPA
Catatan
Cara Baca
Contoh
b
[b]
[p]
-
dibaca seperti huruf ‘b’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘baju’
di akhir kata dibaca seperti huruf ‘p’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘lap
buurman ‘tetangga’
c
[k]
[s]
hanya digunakan dalam kata serapan
dibaca seperti huruf ‘k’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘kampung’ sebelum vokal ‘a, o, u
dibaca seperti huruf ‘s’ seperti dalam bahasa Indonesia pada kata ‘saku’
cachet atau dieja kasjet ‘segel, cap’
musici ‘musisi’
ch
[x]
[k]
[ʃ]
-
dibaca seperti bunyi ‘kh’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘khas’
dibaca seperti huruf ‘k’ dalam bahasa Indonesia ‘kaki’
dibaca seperti bunyi ‘sy’ dalam bahasa Indonesia ‘syah’
chaos ‘keributan’
niversitei ‘kolestrol’
chirurg ‘dokter bedah’
d
[d]
[t]
-
dibaca seperti huruf ‘d’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘duku’
di akhir kata dibaca seperti ‘t’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘sempat
dogter ‘anak perempuan’
goed ‘baik’
dj
[c]
-
dibaca seperti huruf ‘c’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘cakap’ dengan lidah lebih menempel langit-langit
handjie ‘tangan kecil’
f
[f]
-
dibaca seperti huruf ‘f’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘figur’
foto ‘foto’
g
[x]
[g]
[ʒ]
-
dalam kata bahasa Afrikans asli, dibaca seperti bunyi ‘kh’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘akhir’
di tengah kata yang biasanya serapan dibaca seperti ‘g’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘garam’ atau kata asli yang pada tengah kata setelah huruf ‘r
dalam kata serapan Prancis biasanya diucapkan seperti dalam bahasa Prancis, yaitu dengan mengucap ‘sy’ yang ‘s’ yang ditukar dengan ‘z’
graag ‘senang’
berge ‘gunung’
Genève ‘Jenewa’
gh
[g]
-
dibaca seperti huruf ‘g’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘garuk’
gholf ‘golf’
h
[ɦ]
-
dibaca seperti huruf ‘h’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘harus’
hoender ‘ayam’
h + ee
[j]
sebelum vokal panjang ‘ee
dibaca seperti huruf ‘y’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘yakin’
heel ‘sangat’
j
[j]
[dʒ]
-
dibaca seperti huruf ‘y’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘yakin’
dalam kata serapan dibaca seperti huruf ‘j’ pada kata ‘jakun’
jas ‘jas’
jellie ‘jeli, agar-agar’
k
[k]
-
dibaca seperti huruf ‘k’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘kampung’
kind ‘bocah, anak-anak’
l
[l]
-
dibaca seperti huruf ‘l’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘lama’
lekker ‘enak, lezat’
m
[m]
-
dibaca seperti huruf ‘m’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘makan’
meisie ‘anak perempuan’
n
[n]
[ ˜ ]
-
dibaca seperti huruf ‘n’ dalam Indonesia pada kata ‘nama’
setelah vokal dan diikuti konsonan, maka diucapkan dengung pada vokal sementara ‘n’ menjadi samar
niertjies ‘ginjal’
ons ‘kami, kita’
ng/nk
-
dibaca seperti bunyi ‘ng’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘penting
lang ‘panjang’
p
[p]
-
dibaca seperti huruf ‘p’ dalam bahasa Indonesia pada ‘peta’
perd ‘kuda’
r
[r]
-
dibaca seperti huruf ‘s’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘rapi’
regent ‘bupati, pemimpin sementara’
s
[s]
-
dibaca seperti huruf ‘s’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘saku’
sy ‘dia perempuan’
sj/si
[ʃ]
-
dibaca seperti bunyi ‘sy’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘syarat’
sjokolade ‘coklat’
t
[t]
-
dibaca seperti huruf ‘t’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘taman’
taal ‘bahasa’
tj
[c]
[tʃ]
-
dibaca seperti huruf ‘c’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘cakap’ dengan lidah lebih menempel langit-langit ketika dalam akhiran -tjie
dibaca seperti bunyi ‘ch’ dalam bahasa Inggris pada kata ‘cheese
prentjie ‘gambar’
tjap ‘cap’
ts
[ts]
digunakan hanya dalam kata serapan
dibaca seperti ‘ts’ dalam bahasa Inggris pada kata ‘pets
tsetse ‘lalat Tsetse’
v
[f]
[v]
ada kata asli yang menggunakan ini

ada kata serapan yang menggunakan ini
dibaca seperti huruf ‘f’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘figur’
dalam kata serapan, dibaca seperti ‘v’ dalam bahasa Eropa lainnya1
vrou ‘perempuan’
universiteit ‘universitas’
w
[v]
-
dibaca seperti huruf ‘v’ dalam bahasa Prancis pada kata ‘voilà’, yaitu dengan bibir agak bergetar
welkom ‘selamat datang’
dw/kw/
tw/sw
[dw]
[kw]
[tw]
[sw]
bunyi ‘w’ setelah konsonan tertentu
dibaca seperti bunyi ‘w’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘warga’
twee ‘dua’
z
[s]
[z]
digunakan hanya dalam kata serapan
pengucapan asli bahasa Afrikans untuk huruf ini adalah seperti huruf ‘s’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘sapa’
dalam kata serapan, biasanya diucap seperti huruf ‘z’ dalam bahasa Indonesia pada kata ‘zakat’
Zoeloe ‘Zulu’

DIAKRITIESE TEKEN – Tanda diakritk
Bahasa Afrikans juga memiliki tanda diakritik. Apa sih tanda diakritik? Tanda diakritik adalah tanda yang dapat Sobat lihat di atas vokal. Gunanya apa sih? Ayo, kita lihat di bawah ini!
Tanda
Nama Tanda
Guna
Contoh
¨
deelteken
Untuk memisahkan dua bunyi, seperti ie yang dibaca ‘i panjang’ kalau e-nya diberi tanda ini, maka akan dibaca seperti i-e.
hoë ‘tinggi’
^
kappie
Pada huruf e, i, o, dan u memberikan pembedaan pengucapan tertentu, lihat pada tabel vokal.
sê ‘berkata’
`
gravis-aksent
Ada beberapa kata yang ditekan dengan aksen ini.
òfòf ‘baik…ataupun’
´
akuut-aksent
Ada beberapa keadaan:
a)     Pada kata dié ‘itu’;
b)     Pada kata serapan asing;
c)      Untuk menekankan suatu kata dalam kalimat.
attaché ‘atase’
Ek wíl dit doen.” ‘Saya mau melakukan itu.’

Aturan ejaan
            Sudah kita pelajari bahwa ada vokal panjang dan pendek dalam bahasa Afrikans ini. Bagaimana cara mengetahuinya?

1.      Vokal kembar seperti aa, ee, oo, dan uu adalah vokal panjang, contohnya adalah mooi ‘indah’.
2.      Vokal yang diikuti satu konsonan lalu diikuti vokal lagi, maka vokal tersebut panjang, contohnya adalah mane ‘bulan-bulan’.

Nah, sudah cukup banyak ‘kan. Nanti kita lanjutin lagi.

Sekian, Totsiens!

Refrensi
Barnes, A.S.V. Afrikaanse Grammatika vir Engelssprekende Leerlinge Standerd VI-X. Nasionale Opvoedkundige Uitgewery Beperk.
Donaldson, Bruce C. 1993. A Grammar of Afrikaans. Berlin – New York: Mouton de Gruyter.
http://www.openlanguages.net/afrikaans/pronunciation/specific-focus/b-pronunciation-lists/for-dutch/?L=932

Share this

1 Response to "Bahasa Afrikans - Pelajaran 2: Alfabet dan Pengucapan"