Minggu, 16 Oktober 2016

Bahasa Hakka - 客家話 : Tone Pitch & Fonologi


你好!Sebelum memasuki materi, ada beberapa hal penting yang perlu saya sampaikan pada KePosters.

Seperti yang sudah saya singgung pada postingan sebelumnya, penyebaran warga Hakka memunculkan variasi-variasi baru seperti Bahasa Hakka versi Hong Kong, versi Taiwan, versi Indonesia dan lainnya. Bahasa Hakka di Pontianak berbeda dengan yang ada di Singkawang dan di pemukiman asli yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Namun, tenang saja KePosters karena perbedaan ini seperti Bahasa Indonesia dengan Bahasa Malaysia atau Bahasa Korea Selatan dengan Bahasa Korea Utara. Intinya, kita masih bisa nyambung dengan penutur Bahasa Hakka di Pontianak dengan menggunakan Bahasa Hakka Singkawang walaupun akan muncul kebingungan dalam percakapan nantinya.

Saya sendiri menguasai Bahasa Hakka versi Singkawang. Saya pernah menemui penutur versi ini di Guangzhou, Tiongkok.  Di Jakarta khususnya area Barat dan Utara, kebanyakan orang Tionghoa mengerti bahasa Hakka versi Singkawang ini. Oleh karena itu, saya akan mengenalkan Bahasa Hakka versi Singkawang dengan tambahan versi lainnya jika memang diperlukan. Alasannya, ya..., karena akan lebih terpakai nantinya. Sebagai tambahan informasi untuk KePosters, kita dapat berbicara dengan orang Hakka Pontianak jika kita mengerti Bahasa Kanton. Kedua bahasa ini memiliki kemiripan yang lebih banyak.

Hal penting lainnya adalah, orang Hakka di Indonesia mengenal bahasanya secara turun-menurun dari generasi ke generasi, bukan  dari buku tulis atau lainnya. Saya tidak yakin bagaimana orang di Tiongkok mengenal bahasa Hakka. Namun, orang Hakka di sini lebih banyak menggunakan Bahasa Hakka secara oral dibandingkan tertulis. Jika harus, mereka akan menulis bunyinya menggunakan alfabet latin (contoh:  ngai oi hok shu-saya ingin belajar) dan sangat sedikit masih ada yang menggunakan karakter Mandarin. Jika adapun, mereka menggunakan karakter Mandarin modern karena mereka juga bisa Bahasa Mandarin, tidak seperti orang Kanton yang masih menggunakan karakter Mandarin tradisional.

Oleh karena itu KePosters, saya akan menekankan bahwa penulisan pada pembelajaran bahasa ini bisa berbeda-beda dikarenakan luasnya variasi Bahasa Hakka. Apalagi ketika pembelajaran ini disajikan dalam bentuk tertulis. Pada intinya, penutur Hakka di Indonesia akan mengerti satu sama lain karena mereka mendengar bunyi yang sama.



Fonologi

Pembentukan kata Bahasa Hakka biasanya dengan cara menggabungkan dua suku kata, yaitu:

A.     Suku Kata Depan



B.     Suku Kata Belakang





Contoh: 吸煙 (pok/3/ jan/33/) yang berarti merokok. Pembentukan katanya adalah P-OK dan J-AN yang kemudian membentuk kosakata baru POK JAN. Huruf ‘j’ bisa juga dibaca ‘y’. Di Indonesia lebih sering dibaca ‘j’ sedangkan di Tiongkok dibaca ‘y’.



Pitch & Tone

Pitch dan tone adalah karakteristik yang selalu dimiliki oleh semua bahasa asal Tiongkok. Pada Bahasa Hakka, terdapat 6 tone dengan menggunakan 5 pitch sebagai berikut:


Source : Hashimoto's book "The Hakka Dialect"

Penjelasan:
  1. Pitch adalah tingkatan nada. Bahasa Hakka memiliki 5 pitch yang sama dengan bahasa Mandarin pada umumnya, yaitu: Low(1), Mid-low (2), Middle(3), Mid-high(4), High(5). Perhatikan bahwa tidak ada pitch yang naik di sini.
  2. Tone adalah gabungan pitch yang pada Bahasa Mandarin membentuk 4 tone (wǒ, xīng, qí dan jiàn) sedangkan pada Bahasa Hakka membentuk 6 tone.
  3. Tone 1 dan 2 sama-sama mendatar namun memiliki pitch yang berbeda dimana Tone 1 memiliki pitch yang lebih tinggi. Hal yang sama juga terjadi pada Tone 3 dan 4.
  4. Legato adalah bunyi pendek yang ditandai dengan akhiran huruf konsonan 't', 'k', dan 'p'.
  5. Staccato adalah bunyi panjang yang biasanya diakhiri dengan huruf vocal atau huruf lain selain pada nomor 4.

Pusing? Saya pun juga pusing jika tone dan pitch ini dipelajari secara teori. Penjelasan seperti ini hanyalah penuntun saja. Mendengarkan secara aktif tentu akan membuat kita lebih memahami pengucapan Bahasa Hakka. Jika mendengarkan dan mengikuti pengucapannya setiap hari, dengan sendirinya KePosters pasti akan bisa mengucapkan nada yang tepat. Kita bisa memanfaatkan film Hakka di youtube, KePosters. Biasanya disediakan subtitle Bahasa Indonesia sehingga kita bisa mempelajari beberapa kalimat sederhana dari film tersebut.

Untuk contoh pengucapan, silahkan buka link youtube ini yang dimulai dari detik ke-18: https://www.youtube.com/watch?v=zcYVa9sDd40



Sekarang, coba mengucapkan kata berikut ini:


Bagaimana? Jangan lupa latihan terus ya sobat KePo. Sampai jumpa di postingan berikutnya! 再见!


Share this

0 Comment to "Bahasa Hakka - 客家話 : Tone Pitch & Fonologi"

Posting Komentar