你好!Sebelum
memasuki materi, ada beberapa hal penting yang perlu saya sampaikan pada
KePosters.
Seperti yang sudah saya singgung pada postingan
sebelumnya, penyebaran warga Hakka memunculkan variasi-variasi baru seperti Bahasa
Hakka versi Hong Kong, versi Taiwan, versi Indonesia dan lainnya. Bahasa Hakka
di Pontianak berbeda dengan yang ada di Singkawang dan di pemukiman asli yang
sudah saya sebutkan sebelumnya. Namun, tenang saja KePosters karena perbedaan
ini seperti Bahasa Indonesia dengan Bahasa Malaysia atau Bahasa Korea Selatan
dengan Bahasa Korea Utara. Intinya, kita masih bisa nyambung dengan penutur
Bahasa Hakka di Pontianak dengan menggunakan Bahasa Hakka Singkawang walaupun
akan muncul kebingungan dalam percakapan nantinya.
Saya sendiri menguasai Bahasa Hakka versi Singkawang.
Saya pernah menemui penutur versi ini di Guangzhou, Tiongkok. Di Jakarta khususnya area Barat dan Utara,
kebanyakan orang Tionghoa mengerti bahasa Hakka versi Singkawang ini. Oleh
karena itu, saya akan mengenalkan Bahasa Hakka versi Singkawang dengan tambahan
versi lainnya jika memang diperlukan. Alasannya, ya..., karena akan lebih
terpakai nantinya. Sebagai tambahan informasi untuk KePosters, kita dapat
berbicara dengan orang Hakka Pontianak jika kita mengerti Bahasa Kanton. Kedua
bahasa ini memiliki kemiripan yang lebih banyak.
Hal penting lainnya adalah, orang Hakka di Indonesia
mengenal bahasanya secara turun-menurun dari generasi ke generasi, bukan dari buku tulis atau lainnya. Saya tidak
yakin bagaimana orang di Tiongkok mengenal bahasa Hakka. Namun, orang Hakka di
sini lebih banyak menggunakan Bahasa Hakka secara oral dibandingkan tertulis.
Jika harus, mereka akan menulis bunyinya menggunakan alfabet latin (contoh: ngai oi hok shu-saya ingin belajar) dan sangat
sedikit masih ada yang menggunakan karakter Mandarin. Jika adapun, mereka
menggunakan karakter Mandarin modern karena mereka juga bisa Bahasa Mandarin,
tidak seperti orang Kanton yang masih menggunakan karakter Mandarin
tradisional.
Oleh karena itu KePosters, saya akan menekankan bahwa
penulisan pada pembelajaran bahasa ini bisa berbeda-beda dikarenakan luasnya
variasi Bahasa Hakka. Apalagi ketika pembelajaran ini disajikan dalam bentuk
tertulis. Pada intinya, penutur Hakka di Indonesia akan mengerti satu sama lain
karena mereka mendengar bunyi yang sama.
Fonologi
Pembentukan kata Bahasa Hakka biasanya dengan cara
menggabungkan dua suku kata, yaitu:
A.
Suku Kata
Depan
B. Suku
Kata Belakang
Contoh: 吸煙 (pok/3/
jan/33/) yang berarti merokok. Pembentukan katanya adalah P-OK dan J-AN yang
kemudian membentuk kosakata baru POK JAN. Huruf ‘j’ bisa juga dibaca ‘y’. Di
Indonesia lebih sering dibaca ‘j’ sedangkan di Tiongkok dibaca ‘y’.
Pitch & Tone
Pitch dan tone adalah karakteristik yang selalu dimiliki
oleh semua bahasa asal Tiongkok. Pada Bahasa Hakka, terdapat 6 tone dengan
menggunakan 5 pitch sebagai berikut:
Source : Hashimoto's book "The Hakka Dialect"
Penjelasan:
- Pitch adalah tingkatan nada. Bahasa Hakka memiliki 5 pitch yang sama dengan bahasa Mandarin pada umumnya, yaitu: Low(1), Mid-low (2), Middle(3), Mid-high(4), High(5). Perhatikan bahwa tidak ada pitch yang naik di sini.
- Tone adalah gabungan pitch yang pada Bahasa Mandarin membentuk 4 tone (wǒ, xīng, qí dan jiàn) sedangkan pada Bahasa Hakka membentuk 6 tone.
- Tone 1 dan 2 sama-sama mendatar namun memiliki pitch yang berbeda dimana Tone 1 memiliki pitch yang lebih tinggi. Hal yang sama juga terjadi pada Tone 3 dan 4.
- Legato adalah bunyi pendek yang ditandai dengan akhiran huruf konsonan 't', 'k', dan 'p'.
- Staccato adalah bunyi panjang yang biasanya diakhiri dengan huruf vocal atau huruf lain selain pada nomor 4.
Pusing? Saya pun juga pusing jika tone dan pitch ini dipelajari
secara teori. Penjelasan seperti ini hanyalah penuntun saja. Mendengarkan
secara aktif tentu akan membuat kita lebih memahami pengucapan Bahasa Hakka.
Jika mendengarkan dan mengikuti pengucapannya setiap hari, dengan sendirinya
KePosters pasti akan bisa mengucapkan nada yang tepat. Kita bisa memanfaatkan
film Hakka di youtube, KePosters. Biasanya disediakan subtitle Bahasa Indonesia
sehingga kita bisa mempelajari beberapa kalimat sederhana dari film tersebut.
Untuk contoh pengucapan, silahkan buka link youtube ini
yang dimulai dari detik ke-18: https://www.youtube.com/watch?v=zcYVa9sDd40
Sekarang, coba
mengucapkan kata berikut ini:
Bagaimana? Jangan lupa latihan terus ya sobat KePo. Sampai
jumpa di postingan berikutnya! 再见!
0 Comment to "Bahasa Hakka - 客家話 : Tone Pitch & Fonologi"
Posting Komentar