Senin, 24 Agustus 2020

Perkembangan Kesusastraan Belanda (Part 16)

A.      Renaisans / Renasamento (Abad 16).

Renaisans artinya kelahiran kembali masa klasik. Kelahiran kembali seni kuno Romawi dan Yunani. Kecantikan dalam seni dihidupka nkembali. Yang diagung-agungkan adalah kecantikan yang sempurna.

a.     Nederland in de Renaisans.

Keadaan masyarakat pada masa Renaisans antara lain:

1.       Bidang sosial:

a.       Adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.

b.       Adanya indulgensia.

2.       Bidang politik:

a.       Adanya perpecahan didalam gereja.

b.       Spanyol menyerang wilayah Nederlanden.

c.       Gereja di kritik dan bukan satu-satunya kebenaran.

3.       Bidang ekonomi:

a.       Perdagangan dan industry mulai berkembang.

b.       Perkembangan yang signifikan yang sudah ada dari desa ke kota.

c.       Ekonomi mulai membaik dan mulai mengenal mata uang.

d.       Adanya pelabuhan di Amsterdam yang melahirkan perdagangan.

4.    Pemikir Renaisan sadalah Giori Vasari (1511-1574). Ia mengatakan bahwa seni tertinggi itu seni kuno. Pertama lahir kembal iitu patung.

5.       Pelukis di masa ini:

a.       Michelangelo dan Leonardo da Vinci (Italia / Timur).

b.       Jan van Eycle dan Jeroen Bosch (Nederland / Barat). Keduanya dari Vlaanderen.

6.       Renaisans di bagi 2 periode, yaitu:

a.       Vroege Renaissance (1550-1600).

Elemen baru dari Eropa, adanya genre baru seperti sonnet, embleem dan liefde opvatting.

·   Sonnet         : ada aturan. Biasanya ada 14 baris (4, 4, 3, 3). 4 pertama pembukaan, 4 kedua isi, 3 pertama isi, 3 kedua penutup.

·      Embleem         : ada gambar dan puisi disekitar gambar.

b.       Bloeitijd van het Renaissance (1600-1669).

Hevorming dan humanisme. Terjadi karena gereja melemah karena orang-orang menentang gereja. Bahasa Latin hanya digunakan gereja. Adanya kesenjangan antara si kaya dan si miskin dan adanya indulgensia.

7.       Strommingen atau aliran:

a. Hervormina       : ingin meluruskan ajaran gereja.

b. Humanis            : ada momento mori ke carpe diem.

Share this

0 Comment to "Perkembangan Kesusastraan Belanda (Part 16)"

Posting Komentar