Minggu, 02 Februari 2020

Sejarah Sosial Budaya Belanda (Part 13)


A.      Masa Inggris.

a.    Inggris mengirim Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Setibanya di Jawa ia melakukan banyak perubahan di berbagai bidang, diantaranya:

1.      Bidang politik.

a.      Membentuk Pulau Jawa menjadi 16 Kerisidenan.

b.  Mengubah sistem pemerintahan pribumi menjadi sistem pemerintahan colonial bercorak Barat.

2.      Bidang ekonomi.

a.      Mengenalkan mata uang.

b.      Menghapuskan pajak hasil bumi dan sistem oenyerahan wajib.

c.    Diberlakukan sistem landrente atau sewa tanah. Para petani atau penggarap tanah menyewa tanah dari Inggris untuk ditanami.

3.      Bidang sosial

a.      Menghapus perbudakan.

b.      Menghapus kerja rodi yang diberlakukan masa Daendels.

4.      Bidang budaya dan ilmu pengetahuan.

a.       Mendirikan Kebun Raya Bogor.

b.      Penemuan dan pemugaran Candi Borobudur.

c.       Penemuan bunga bangkai yang diberi nama Rafflesia Arnoldi.

d.      Menulis buku History of Java.

e.      Mendukung Bataviaasch Genootschap yang merupakan perkumpulan budaya dan ilmu pengetahuan.

f.        Stir mobil disebelah kanan.



B.      Belanda Kembali.

a.   Tahun 1814 ada perjanjian bahwa Inggris mengembalikan kekayaan Belanda, termasuk wilayah kekuasaanya.

b.   Tahun 1815 terdapat Perjanjian Wina. Isinya Inggris harus menyerahkan Pulau Jawa ke Belanda.

c.  Tahun 1816-1826 diangkat Van der Capellen. Ia merupakan Gubernur Jendral Hindia-Belanda pertama setelah berakhirnya kekuasaan Inggris.

d.      Van der Capellen

1.      Mengurangi monopoli rempah-rempah di Pulau Maluku.

2.      Menghentikan sistem sewa tanah yang berlaku di Kerajaan Mataram Yogyakarta.

3.      Membuat departemen pendidikan, seni dan ilmu pengetahuan di Pulau Jawa.

e.      Tahun 1824 Willem Frederick mendirikan Nederlandche Handel Maatschappij (NHM)

f.      Tahun 1825-1830 terjadi Perang Diponegoro

Menghabiskan dana yang besar bagi pihak Belanda. Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di Batavia, Ternate, Makasar.

g.      Tahun 1826-1830 diangkat Marcus de Kock.

h.      Tahun 1830-1839 terjadi Pemberontakan Belgia.

i.        Tahun 1830-1834 diangkat Johannes van Den Bosch.

j.        Johannes van Den Bosch.

a.      Ketika Van Den Bosch masih di Belanda (masih menjadi Gubernur Jendral Suriname) ia mengusulkan cultuur stelsel dan akan mengubah Pulau Jawa menjadi pulau emas hijau. Cultuur stelsel merupakan sistem budaya tanaman yang prakteknya menjadi sistem tanam paksa. Latar belakangnya untuk mengisi kekosongan kas yang kosong karena Perang Diponegoro dan Pemberontakan Belgia. Pada tahun 1824 dibentuk NHM oleh Willem Frederick. Kemudian pada tahun 1928 dibangun Javansche Bank (sekarang Bank Indonesia) untuk sirkulasi uang.

b.      Sistem tanam paksa (cultuur stelsel)

1.   Awalnya sistem budidaya tanaman, namun prakteknya menjadi sistem tanam paksa. Rakyat dipaksa menanam tanaman seperti kopi, lada, teh dan tebu. Tanaman yang laku dipasaran Eropa. Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian wajib bekerja di perkebunan milik Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun. Namun kenyataannya berbeda, rakyat yang tidak memiliki lahan dipaksa kerja 66 hari lebih.

2.      Tanam paksa menuai kritik dari kaum liberal dan intelektual Belanda. Keuntungan yang diperoleh mencapai 823 juta gulden.

c.       Dd

k.       Tahun 1833 Van Den Bosch diangkat menjadi Gubernur Jendral.

l.        Akibat tanam paksa

a. Tahun 1860 muncul buku berjudul Max Havelaar karya Douwes Dekker yang menggunakan nama samaran Multatuli. Ia merupakan asisten residen di Lebak, Banten. Bukunya sangat mengguncang parlemen Hindia-Belanda hingga merubah orientasi dunia international terhadap Belanda.

b.    Tahun 1869 Terusan Suez dibuka yang menyebabkan waktu tempuh dari Eropa ke Asia lebih cepat. Dengan demikian, orang yang dari Eropa mudah lalu lalang ke Asia. Hal ini membuat banyak orang yang menanam modal di Asia.

c.       Tahun 1870 dibuat UU Agraria yang membuat Hindia-Belanda terbuka untuk asing.

d.  Tahun 1879 ada pengacara yang menulis “Hutang Budi” atau politik etis yang merupakan pengaruh dari tanam paksa. Pencetus politik etis adlah Conraad Theodore van Deventer. Ia menerbitkan majalah De Gids yang berjudul Eeu Eereschuld (hutang budi).

e.   Tambahan, perlu diketahui bahwa terdapat jabatan di Hindia-Belanda yang dapat dilihat dibawah ini:

1.      Koning/Koningin.

2.      Menteri Koloni.

3.      Gubernur Jendral.

4.      Gubernur.

5.      Residen Regent.

6.      Asisten Residen (Bupati).

Catatan:

a.      Untuk poin nomor 1 sampai 4 merupakan orang Belanda.

b.      Untuk Gubernur Jendral berkuasa di seluruh wilayah Hindia-Belanda.

c.       Untuk Gubernur ditempatkan di daerah.

d.  Untuk posisi Residen Regent dan Asisten Residen dapat diisi oleh orang pribumi.

Share this

0 Comment to "Sejarah Sosial Budaya Belanda (Part 13)"

Posting Komentar