Hej
allesammen! Kembali lagi di pelajaran bahasa Denmark. Seperti yang dijanjikan
di pelajaran sebelumnya, di pelajaran ini, pertama-tama kita akan membahas
pelafalan huruf d, g dan v dalam bahasa Denmark. Lalu selanjutnya kita akan
membahas lebih jauh tentang pelafalan dalam bahasa ini, termasuk aturan khusus
pelafalan bahasa Denmark, yaitu stød. Lad os se! :D
D
-
Diucapkan biasa. Contoh: Danmark, den, student, dsb.
-
Diucapkan seperti bunyi [ð] seperti “the” dalam bahasa Inggris, tapi
tidak sepenuhnya, dan dengan lidah berhenti di tengah-tengah mulut sebelum
sampai ke langit-langit mulut untuk mengucapkannya. Cobalah bayangkan
mengucapkan “d” saat sedang makan nasi yang masih panas. Contoh: mad, mørkerød,
hedder, dsb.
-
Tidak diucapkan setelah huruf “n”, “r” dan “l”. Contoh: bord, vandet,
ild, dsb.
-
Tetapi diucapkan jika setelah “ld”, “nd” dan “rd” diikuti akhiran “-ig”
atau “-isk”. Contoh: færdig, nordisk, heldig, dsb.
-
Juga diucapkan dalam kombinasi “ldr” dan “ndr”. Contoh: aldrig, forældre,
mindre dsb.
-
Tidak diucapkan dalam kombinasi “ds” dan “dt”. Contoh: spids, vidste,
godt dsb.
G
-
Diucapkan biasa. Contoh: gå, kigge, vægt dsb.
-
Diucapkan seperti “y” dalam kata “yakin” atau bahkan tidak diucapkan setelah
i, e, a, æ, y dan å. Contoh: krig, dag, læge dsb.
-
Tidak diucapkan setelah “u”. Contoh: uge, kugle, brug
dsb.
-
Diucapkan seperti “w” dalam kata “wasiat” setelah ra, r dan o. Contoh: krage,
sorg, bog dsb.
V
-
Diucapkan seperti “v” dalam bahasa Inggris. Contoh: vand, kvinde,
avis dsb.
-
Diucapkan seperti “u” dalam kata “kalau” (menjadi diftong). Contoh: liv,
brev, havvandet dsb.
-
Tidak diucapkan pada kata berakhiran “lv”. Contoh: selv, halv,
gulv dsb. (kecuali dalam hvælv dan ulv)
Diftong
dalam bahasa Denmark
Salah
satunya sudah dibahas di atas, yaitu huruf “v” dapat membuat bunyi diftong.
Lalu, gabungan-gabungan ini juga membentuk diftong dalam bahasa Denmark:
-
ej, aj, ig, eg menjadi [ɑi], contoh: leger, mig, plejede
dsb.
-
øj, øg menjadi [ɔi], contoh: tøj, fløjte, nøgle dsb.
-
uj menjadi [ui] (jarang ditemukan), contoh: huje
Gabungan
konsonan dalam bahasa Denmark:
-
sj menjadi [ʃ], contoh: sjov, sjuske, sjælden dsb.
-
ng diucapkan biasa, dan bunyi “g” tidak diucapkan. Contoh: synger, længe,
bange dsb.
Peraturan
pelafalan yang terkait tata bahasa
-
Akhiran “-er” yang digunakan kata kerja untuk menyatakan kala kini dan
penanda jamak untuk beberapa kata benda, diucapkan -[ɔ]. Contoh: kigger,
laver, boger dsb.
-
Akhiran “-et” yang merupakan artikel tentu dari kata benda netral,
diucapkan –[əd]. Contoh: vandet, efteråret, helbredet dsb.
-
Kata “at” yang menjadi penanda kata kerja infinitif, diucapkan [ɔ] (aturan
ini tidak berlaku jika kata ini menjadi preposisi). Contoh: at skrive, at
være, at lave dsb.
Pelafalan
kata-kata yang sangat umum
jeg [jɑ] de [di] kan
[kæ] kunne [ku] skal [sgæ]
skulle [sgu] vil [ve] have
[hæ] var [vɑ] blive [bli:]
tage [tæ] tager [tɑ’] ikke
[eg] at [æd] af [æ]
med [mɛ] ved [ve]
Stød
Fenomena stød dalam bahasa Eropa barat dan utara hanya ada di bahasa
Denmark. Stød sendiri adalah penghentian bunyi suku kata. Untuk bunyinya
sendiri hampir sama seperti huruf hamzah (ء) dalam bahasa Arab. Salah
satu fungsinya adalah untuk membedakan dua kata yang pengucapannya hampir sama.
Contoh dari stød adalah:
man [mæn] (tanpa stød, arti: seseorang) mænd
[mæn’] (dengan stød, arti: pria)
byger [byɔ] (tanpa stød, arti:
semburan-semburan) byer [by’ɔ]
(dengan stød, arti: kota-kota)
dsb.
Nah, untuk lebih jauh
tentang pelafalan bahasa Denmark, berikut ada tautan-tautan yang berguna sekali
untuk mempelajarinya lebih jauh.
Itu dia! Semoga
pelajaran ini dapat membantu kalian semua dalam melafalkan kata-kata dalam
bahasa Denmark. Sampai bertemu di pelajaran berikutnya! Hej hej!
0 Comment to "Bahasa Denmark - Lebih Jauh tentang Pelafalan"
Posting Komentar