Kamis, 20 Agustus 2020

Perkembangan Kesusastraan Belanda (Part 4)

.d.     De Eerste Nederlandsche Dichter/Auteur in Midderleeuwen.

a)    Penyair Belanda pertama pasa Abad Pertama adalah Hendrik van Veldeke, disebut ayah dari semua penyair Diets. Ia menjadi rebutan Belanda dan Jerman karena bahasa yang dipakai Bahasa Diets yang lebih mirip Bahasa Jerman, sedangkan Hendrik merupakan orang Belanda.

b)      Karya terkenalnya antara lain:

1.       Eneide (klassieke ridderroman).

2.       Het leven van St (Sint) Servaes (lebih ke Jerman).

3.       Hoofse lief des liederen.

c)       Hendrik van Veldeke dikenal dengan sebutan “De vader der Dietse dichters algader

 

e.     Literatuur in De Midderleeuwen

a)    Literatur pada masa Abad Pertengahan dibagi menjadi 2, yaitu Aristokratische Letterkunde dan Burgelijke Letterkunde.

1.       Aristokratische Letterkunde.

a.       Karakteristik:

1.       Supremasi untuk golongan bangsawan (adel) dan gereja (geestelijken).

2.       Dibuat khusus hanya untuk lingkungan orang gereja dan orang terdidik.

3.       Tidak untuk ditampilkan, hanya untuk dibaca individu.

b.       Dibagi menjadi Voorhoofse Roman en Hoofse Roman.

1.       Voorhoofse Roman

a.       Ciri Khas:

1.       Cetita seputar peperangan.

2.       Perempuan dimarginalisasikan atau direndahkan.

3.       Penuh dengan elemen Kristen.

4.       Elemen lain: bijgeloof (takhayul) dan tovenarij (sihir).

b.       Tema: kepercayaan (trouw) dan tidak setia pada leenheer.

c.       Karakter utama: Karel de Grote/Karel Roman/Frankische Roman.

d.      Voorbeeld: Roelantslid, Renout van Montalbaen, Karel en de Elegast.

e. Sebagian besar ceritanya berlatar waktu di kerajaan Franken (Frankenkoningen).

f.    Tergolong roman karena ditulis dalam bahasa sehari-hari (volkstaal), bukan dalam bahasa Latin.

g.   Kisah-kisah ini dibawakan oleh De Troubadours. Dibawakandi pasar-pasar, alun-alundalambentuknyanyian.

h.      De genrehistorische betrouwbaarheid (tidak bisa dipercaya sepenuhnya).

i.   Karel de Grote termasuk kedalam epische concentratie, terkonsentrasi satu pesona saja (konsentrasi epik). Isinya tentang:

1.    peperangan, pertarungan keras.

2. Wanita hanya sebagai objek. Istri diperebutkan. Barang siapa yang memenangi perang, akan mendapat wanita (kedudukan, wanita tidak dianggap).

3.       Penuh dengan elemen Kristen (Christelijke elementen).

4.       Ide muncul ketika jalan-jalan di hutan (spraakjes).

5.       Tema: setia/tidak setia pada leenheer.

6.       De srot (sumber) uit de liedere van Karolingsche tijdvak.

 

2. Hoofse Roman:

a.                    Ciri khas:

1.  Kehidupan lebih indah atau sejahtera (mooi leven). Biasanya digambarkan atau simbolnya air terjun, bunga, matahari.

2.    Perempuan menjadi objek yang dihargai (verening van de vrouw).

3.    Ceritanya tidak hanya soal perang (niet alleen oorlog).

 

b.                    Tokoh utama: King Arthur uit Engeland.

c.                    Bronnen (sumber):

1.       Klassieke oudheid.

2.       Oosterse Ridderroman.

3.       Keltische Literatuur / King Arthur.

d.                    Voorbeelden:

1.       Floris en de Blanchefloer (paling terkenal).

2.       Trieel van Troyen.

3.       Historie van Troyen.

4.       Roman van Lancelot.

5.       Ferguut Halewein.

6.       Walewein.

 

2.       Burgelijke Letterkunde (literatuur van de burgerij).

a.       Karakteristik:

1.       Berisi tentang cerita moral kepada masyarakat.

2.     Mengajarkan sesuatu pada masyarakat, seperti kerja keras dan mengasilkan uang.

3.       Ditampilkan untuk orang banyak.

4.       Cerita tentang pahlawan dan magis.

Share this

0 Comment to "Perkembangan Kesusastraan Belanda (Part 4)"

Posting Komentar