Jumat, 21 Juni 2019

Mengenal Bahasa

                                                                  Mengenal Bahasa
 
 Halo semuanya, kali ini admin #HA mau ngepost tentang apa itu bahasa. Yep dengan tulisan ini, kalian akan lebih dekat dengan hal yang disebut bahasa. Yup pada tulisan kali ini, kalian akan mendapat info menarik seputar bahasa dan beberapa teori mengenai kelahiran bahasa Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untuk menjadi bagian dari KelasPoliglot. 
Kebanyakan orang mungkin mengatakan bahwa bahasa itu adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan oleh setiap orang agar dapat dimengerti. Bahasa lebih dari itu, bahasa lebih dari sekedar alat komunikasi untuk bertukar pikiran, perasaan... Bahasa itu merupakan suatu sistem suara yang arbitrer yang dipakai oleh suatu masyarakat bahasa untuk saling mengekspresikan diri, berkomunikasi dan bertukar informasi. Yang dimaksud dengan arbitrer adalah yang mana suka. Arbitrer dapat juga diartikan sebagai "acak/random" misalnya: mengapa binatang mamalia, berkaki empat, dapat berlari cepat, dapat ditunggangi, disebut sebagai "kuda" dalam bahasa Indonesia?
Mengapa mereka menyebut binatang tersebut dalam bahasa Belanda sebagai "paard"?. Kesimpulannya adalah arbitrer merupakan sifat acak dalam suatu bahasa yang telah disetujui oleh pemakai bahasa itu dan tidak menimbulkan kerancuan..  Karena yang ditanya adalah "apa itu bahasa?" Yang berarti yang ditanyakan adalah hakikat bahasa itu sendiri/ dasar bahasa itu sendiri, bukan fungsi bahasa itu sendiri...
Jadi jawaban "bahasa itu adalah alat komunikasi." Adalah jawaban yang tidak benar dan juga tidak salah. Dikatakan tidak benar, karena yang ditanyakan adalah hakikat dari bahasa itu sendiri dan dikatakan tidak salah, karena yang dinyatakan adalah salah satu fungsi bahasa itu sendiri yaitu sebagai alat komunikasi.. Bahasa merupakan salah satu sistem komunikasi yang kompleks yang dimiliki manusia, karena dengan bahasa, manusia dapat mengomunikasikan sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi maupun akan terjadi. Berbeda dengan bahasa hewan yang hanya bisa mengomunikasikan sesuatu yang hanya sedang terjadi. Menurut Ferdinand de Saussure, yang merupakan pencetus ilmu linguistik, bahasa itu terdiri atas 3 pilar.. Pilar pertama yaitu "Lingua". Lingua merupakan bahasa manusia secara universal. Jadi dapat dikatakan bahwa semua bahasa manusia baik yang sudah punah maupun masih bertahan, termasuk kategori Lingua. Pilar kedua disebut "Langue". Langue merujuk kepada satu sistem bahasa secara independen/terpisah dari yang lainnya.. Misalnya: bahasa Indonesia dan bahasa Prancis merupakan 2 langue yang berbeda.. Langue secara bahasa diambil dari bahasa Prancis.. Langue dapat diterjemahkan sebagai "bahasa". Pilar ketiga disebut "Parole". Parole dapat diartikan sebagai "perkataan". Maksudnya di sini adalah Parole merupakan perkataan dari bahasa tertentu.. Misalnya: قتلتُ هذا الكلب (aku telah membunuh anjing ini). Itu merupakan salah satu contoh Parole dalam bahasa Arab.. Parole merupakan fokus utama linguistik, karena dengan Parole, bahasa tersebut dapat dikaji secara internal.


Sejarah Bahasa Manusia

Manusia memiliki sejarah yang panjang dengan bahasanya. Catatan tertua menunjukkan bahwa bahasa manusia sudah ada sejak 40.000 tahun yang lalu semenjak homo sapiens(homo: manusia, sapiens:bijak,cerdas) mulai berkembang.. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa kehadiran bahasa akan selalu diiringi dengan kehadiran budaya.. Jadi jika ada suatu budaya, maka sudah tentu ada bahasa.. Salah satu bukti terkuat yang menandakan hal tersebut adalah di saat masa "pra bahasa". Masa pra-bahasa merupakan masa di mana bahasa tersebut mulai berkembang, tetapi bahasa tersebut belum sekompleks sekarang.. Masa ini diisi dengan adanya hominid.. Hominid merupakan salah satu jenis manusia purba yang tinggal di pepohonan.. Di saat itu mereka sudah mengenal sistem "call" yaitu sebuah sistem yang digunakan oleh mereka untuk menandakan adanya makanan, bahaya, musuh ataupun keinginan untuk kawin. Seperti yang dijelaskan di awal, mereka awalnya tinggal di pepohonan, tetapi setelah perubahan iklim, pepohonan dsn hutan hujan makin berkurang luasnya, sehingga mau tidak mau, mereka harus hidup di tanah.. Selama mereka hidup di tanah ini, sistem call mereka yang awalnya hanya untuk menjelaskan satu kejadian, lama kelamaan berevolusi menjadi sebuah sistem "call" yang dapat menjelaskan dua atau lebih kejadian sekaligus...Misalnya:


Sistem Call Saat Tinggal di Pohon
Ada bahaya (dilambangkan dengan)-->Aa
Ada makanan(dilambangkan dengan)--> Bb
Ada musuh(dilambangkan dengan)--> Cc

Sistem Call Saat Hidup di Tanah/Bernomaden
Ada bahaya dan ada makanan(dilambangkan dengan)-->AB
Ada makanan dan ada musuh(dilambangkan dengan)--> CB
Tidak ada bahaya tetapi ada makanan(dilambangkan dengan)-->aB


Dapat disimpulkan bahwa sistem call yang dipakai saat mereka hidup bernomaden lebih elastis, dinamis dibandingkan sistem call di saat mereka tinggal di pohon, karena di saat mereka hidup berpindah pindah, keadaan memaksa mereka untuk mengubah cara mereka berkomunikasi agar dapat menjaga keutuhan dan ketahanan kelompok di saat mereka dalam keadaan bahaya.. Masa inilah yang disebut pra bahasa.. Disebut pra bahasa, karena di masa ini, bahasa belum mengalami perkembangan secara kompleks dan hanya bisa menceritakan, menginformasikan kejadian yang sedang berlangsung di depan mata.


Beberapa Teori Mengenai Kelahiran Bahasa
Penulis membagi teori ini menjadi 2 jenis yaitu:
-teori non teologis(dari manusia itu sendiri)


Teori Tekanan Sosial
Teori ini dicetuskan oleh Adam Smith. Beliau merupakan salah satu ekonom yang mencetuskan teori mekanisme pasar dan pencetus liberalisme dalam ekonomi.. Menurut beliau, bahasa itu lahir karena manusia membutuhkan benda benda di sekitarnya dan mau tak mau, manusia tersebut harus menamai benda benda yang mereka butuhkan tersebut.. Penaman benda benda tersebut menurut Adam Smith didasari oleh satu hal, yaitu: cara dan usaha manusia untuk mendapatkan benda benda yang dia butuhkan untuk kehidupan sehari hari... Teori ini tidak memandang evolusi organ manusia dari jaman ke jaman.. Jadi menurut teori ini, manusia dari dahulu setiap organnya sudah sama seperti sekarang dan menanggap bahwa bahasa itu sudah dari dulu seperti yang kita kenal...

 
Teori Bow Wow
            Merupakan salah satu teori yang berpendapat bahwa bahasa manusia itu merupakan hasil peniruan dari bunyi sekitarnya. Manusia membuat kata kata dari berbunyian yang dia dengar. Teori ini disebut teori onompamepita.. Beberapa kata dalam bahasa juga ada yang seperti dicetuskan teori ini seperti kata bahasa Inggris "bang" yang berarti ledakan.. Kata "bang" tersebut diambil dari suara ledakan suatu benda.. Dalam bahasa Indonesia kata "bang" sama artinya dengan "duarr" yang digunakan oleh orang Indonesia untuk menggambarkan suatu ledakan.. Ada juga kata yang diambil dari suara binatang seperti "miaw"(suara kucing), "mbeek"(suara kambing) dan sebagainya. Tetapi teori ini ditentang oleh Max Müller.. Max Müllerlah yang menyebut teori ini sebagai "Bow Wow". Max Müller berpendapat bahwa tidak mungkin manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi derajatnya meniru berbunyian dari benda yang lebih rendah derajatnya daripada manusia itu sendiri.. Kemudia Max Müller mengusulkan teorinya sendiri sebagai penolakan terhadap teori Bow Wow sendiri.

 
Teori Originalitas

Teori ini diusulkan oleh Max Müller sebagai bentuk ketidaksetujuannya terhadap teori Bow Wow tersebut.. Teori ini berpendapat bahwa manusia menamakan benda sesuai dengan asal benda itu sendiri. Atau dapat dikatakan bahwa manusia menamai benda berdasarkan respon, jawaban, reaksi benda tersebut bila benda tersebut dipukul, dipakai, dan berkontak dengan manusia itu sendiri..

 Teori Yo-Wee-Hoo

Teori ini mirip seperti teori Tekanan Sosial. Teori ini beranggapan bahwa manusia menananai benda sesuai dengan usaha usaha yang mereka lakukan untuk mendapatkan benda tersebut. Disebut "Yo-Wee-Hoo" karena kata tersebut menyimbolkan sistem "call" suatu kelompok terdahulu sebagai usaha mereka mendapatkan benda yang mereka butuhkan.


-Teori Teologis(berasal dari Tuhan)

Ada beberapa kelompok yang beranggapan bahwa bahasa diciptakan oleh Tuhan sendiri dan Tuhan sendirilah yang menurunkan bahasa tersebut kepada manusia agar manusia tersebut dapat berkomunikasi, saling mengajari, menasehati sesama dalam hal kebaikan.. Tetapi ada juga yang menolak teori teologi tersebut, karena mereka menganggap bahwa bahasa itu tidak suci, terdapat kata kata kotor dan tidak etis dalam bahasa sedangkan Tuhan tersebut maha Suci, sehingga tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang tidak etis, tidak suci seperti bahasa yang dimaksud oleh kelompok yang menolak teori tersebut..
Berikut beberapa hal yang menjelaskan bahwasannya bahasa itu dari Tuhan..


 Tuhan Berbicara dalam Bahasa Belanda dan Swedia

Teori ini dicetuskan pada abad 17 oleh seorang penyair Swedia... Teori ini dipengaruhi oleh alam pikir takhyul yang pada saat itu masih mendominasi Eropa.

 Bahasa Pertama di Dunia adalah Bahasa Mesir Kuno


Teori ini dicetuskan oleh sang raja Mesir sendiri pada 17 SM. Raja ini mengadakan percobaan dengan mengurung seorang bayi dengan catatan bahwa bayi tersebut tidak boleh diajak berbicara maupun diajari berbicara oleh siapapun. Lalu setelah tahun kedua bayi tersebut dikurung, bayi tersebut tiba tiba mengucapkan kata "becos" yang dalam bahasa lokal berarti "roti". Kemudian raja Mesir tersebut menyimpulkan bahwa bahasa pertama adalah bahasa Mesir Kuno yang juga merupakan bahasa bahasa para dewa.


 Al Baqarah ayat 31

Di dalam Al-Qur'an ada sebuah ayat menjelaskan bahwa nabi Adam alaihi salaam, diajari oleh Allah subhanahu wata'alaa tentang nama nama benda dan kemudian Allah subhanahu wata'alaa menjelaskan nama nama benda tersebut ke para malaikat dan para malaikat tersebut diperintahkan untuk menyebutkan nama nama benda tersebut.. Ayat tersebut berbunyi "wa allamaa adamaal asmaa kullaha wa tsumaa arodahum alaa malaikati faqaala ambiunii bi asmaain haulaaii ingkuntum shoodiqin." Yang berarti "dan Dia mengajarkan Adam nama nama benda keseluruhannya dan kemudian Dia memberitahu para malaikat nama nama benda tersebut dan kemudian Dia berfirman beritahu aku nama nama benda ini jika kalian benar." Kata "الأسماء" yang merupakan bentuk jamak dari "الاسم"(isim) yang berarti kata benda(noun) dalam bahasa Arab.. Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa unsur bahasa yang diajarkan oleh Allah subhanahu wata'ala kepada kita pertama kali adalah "kata benda". Menurut penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Allah-lah yang menurunkan bahasa itu kepada manusia dan para malaikatnya agar mereka dapat saling berkomunikasi dan menjalankan tugasnya masing masing.


Pengelompokan Berbagai Bahasa

Bahasa juga sama seperti benda lainnya yang dapat dikelompokkan.. Pengelompokkan bahasa itu terdiri atas 2 jenis, yaitu:

-Pengelompokkan secara Internal
Merupakan salah satu pengelompokkan bahasa dilihat dari struktur fonologis, sintaksis, gramatis, dan morfologis dari sebuah bahasa dengan bahasa lainnya... Pengelompokkan bahasa ini dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu:


-Pengelompokkan Genetis

Merupakan penggolongan bahasa yang menggunakan gen/silsilah dari bahas itu sendiri.. Penggolongan genetis umumnya menggunakan data data historis untuk menemukan keterkaitan antara kata yang mengalami perubahan makna, perubahan bentuk, perubahan arti... Setelah semua data-data tersebut dikumpulkan, bahasa-bahasa tersebut kemudian dikelompokkan menjadi rumpun-rumpun sesuai dengan kemiripan gramatikanya, fonologinya, sintaksisnya, dan morfologinya. Misalnya: rumpun Jermanik terdiri atas bahasa Jerman, Inggris, Belanda, Swedia, Denmark dan Frisian.. Rumpun Romantis terdiri atas: Bahasa Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugis.


-Pengelompokkan Tipologis

Merupakan pengelompokkan yang dapat dilakukan secara arbitrer(yang mana suka). Yang dimaksud dengan arbitrer di sini adalah pengelompokkan bahasa dilakukan terbebas dari genetis dan bahasa mana saja di seluruh di dunia, dapat dimasukkan ke dalam satu kelompok asal memiliki struktur gramatika yang sama.. Misalnya: Bahasa Jepang dan bahasa Turki. Umumnya kebanyakan bahasa-bahasa di dunia memiliki struktur kalimat S+P+O, sedangkan bahasa Jepang dan Turki memiliki struktur S+O+P.. Contohnya sebagai berikut:

Bahasa Indonesia: Saya membaca buku
Bahasa Turki: Bir kitap Okudum
Bahasa Jepang:
私は本読みます(watashiwa hon wo yomimasu)


Dalam bahasa Turki, buku dapat diterjemahkan sebagai "kitap", sedangkan membaca adalah "okumak". Perubahan kata "okumak" menjadi kata "okudum" disebabkan oleh konjugasi. Konjugasi merupakan perubahan kata kerja dengan merombak kata kerja tersebut melalui imbuhan dalam bahasa tersebut..Dalam bahasa Jepang, buku disebut ""(hon) huruf ""(wo) dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai partikel untuk menunjukkan bahwa ""(hon) adalah objek, dan membaca dalam bahasa Jepang dapat diterjemahkan menjadi "読む"(yomu). Perubahan kata "読む" menjadi kata "読みます" juga disebabkan oleh konjugasi kala present/masa kini.Jadi dapat disimpulkan bahwa bahasa Jepang dan Turki berada pada satu kelompok jika memakai metode Tipologis ini, karena pola kalimat dari kedua bahasa ini sama, yaitu berpola "Subjek+Objek+Predikat", walaupun bahasa Jepang dan Turki tidak memiliki keterkaitan genetis.


Pengelompokkan Secara Eksternal

Bahasa dapat juga dikelompokkan secara eksternal, yang merupakan pengelompokkan bahasa dari pemakaiannya, tingkatnya dan sebagainya... Pengelompokkan bahasa secara eksternal dibagi atas beberapa yaitu:

-Pengelompokkan Bahasa menurut Sikap Politik

Merupakan pengelompokkan bahasa berdasarkan sikap politik dari suatu masyarakat. Pengelompokkan bahasa ini berkaitan dengan rasa nasionalitas dari suatu bangsa. Bahasa bahasa yang dapat dikelompokkan berdasarkan sikap politik seperti: bahasa persatuan, bahasa resmi, bahasa negara, dan bahasa nasional. Keempat bahasa itu bisa mengacu ke satu sistem linguistik yang sama, maupun yang berbeda. Di Indonesia sendiri, keempat bahasa itu memiliki sistem linguistik yang sama, yaitu: bahasa Indonesia.



-Pengelompokkan bahasa secara Sosiologis
Merupakan pengelompokkan bahasa berdasarkan beberapa kategori.. Berikut kategorinya:

1. Vitalitas
Merupakan kategori yang menandakan bahwa bahasa tersebut masih hidup dan masih ada penutur aslinya sampai sekarang dan masih dipakai.

2. Historitas
Merupakan faktor yang menunjukkan bahwa perkembangan bahasa tersebut di masa lalu bersifat normal. Umumnya faktor historitas merujuk kepada etnis tertentu..

3. Standarisasi
Merupakan faktor yang menunjukkan adanya penerimaan terhadap suatu bahasa dan adanya tuntutan pemakain bahasa yang baik dan benar dari sebuah masyarakat.

4. Otonomi
Merupakan kemandirian suatu bahasa. Faktor otonomi menunjukkan bahwa bahasa tersebut tidak saling terkait dengan bahasa lainnya.

-Lingua Franca
Merupakan sebuah bahasa yang dipakai sebagai bahasa pemersatu dari sebuah bangsa yang multikultural.. Lingua Franca sama seperti bahasa nasional. Jika di Indonesia, maka Lingua Francanya adalah bahasa Indonesia..


Penulis menyimpulkan bahasa merupakan suatu sistem suara yang arbitrer yang dipakai suatu masyarakat untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri. Arbitrer di sini merupakan sebuah kesepakatan antara masyarakat yang memakai bahasa yang sama tentang sebuah benda yang disimbolkan dengan sebuah kata kata agar tidak terjadi kerancuan dan miskomunikasi. Bahasa juga mempunyai beberapa teori mengenai kelahiran bahasa.. Penulis memercayai bahwa bahasa berasal dari Tuhan sesuai dengan surah al baqarah ayat 32.. Untuk menjawab pertanyaan dan penolakan yang mengatakan bahwa tidak mungkin bahasa berasal dari Tuhan, karena bahasa sendiri bersifat tidak suci, penulis mengutarakan pendapat bahwasannya awalnya bahasa tersebut bersifat suci, tetapi setelah bahasa tersebut diberikan dan diajarkan kepada manusia, bahasa tersebut menjadi tumbuh dan meluas... Akibat perluasan tersebutlah, bahasa mempunyai kata kata yang tidak etis.. Penulis tidak mengatakan bahwa manusia merupakan manusia merupakan makhluk yang tidak sopan, karena telah menciptakan hal-hal tersebut, melainkan perlu diingat bahwa kehidupan manusia penuh konflik dan terkadang ada manusia yang tidak bisa mengendalikan amarahnya, emosinya.. Akibat hal hal tersebut, terciptalah kata kata umpatan... Hal ini dapat dipandang wajar dalam perkembangan bahasa, karena manusia hidup dengan berbagai macam jenis karakter... Lalu bahasa tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis. Yaitu: mengelompokkan bahasa secara internal maupun eksternal.. 

Sampai di sini pembahasan singkat mengenai bahasa. Semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan atau yang belum mengerti, silahkan komentar, terima kasih.  
#HA

Share this

0 Comment to "Mengenal Bahasa"

Posting Komentar