Mengenal
Bahasa
Halo semuanya, kali ini admin #HA mau ngepost tentang apa itu bahasa. Yep dengan tulisan ini, kalian akan lebih dekat dengan hal yang disebut bahasa. Yup pada tulisan kali ini, kalian akan mendapat info menarik seputar bahasa dan beberapa teori mengenai kelahiran bahasa Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untuk menjadi bagian dari KelasPoliglot.
Kebanyakan
orang mungkin mengatakan bahwa bahasa itu adalah alat komunikasi yang digunakan
manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan oleh setiap orang agar dapat
dimengerti. Bahasa lebih dari itu, bahasa lebih dari sekedar alat komunikasi
untuk bertukar pikiran, perasaan... Bahasa itu merupakan suatu sistem suara
yang arbitrer yang dipakai oleh suatu masyarakat bahasa untuk saling
mengekspresikan diri, berkomunikasi dan bertukar informasi. Yang dimaksud
dengan arbitrer adalah yang mana suka. Arbitrer dapat juga diartikan sebagai
"acak/random" misalnya: mengapa binatang mamalia, berkaki empat,
dapat berlari cepat, dapat ditunggangi, disebut sebagai "kuda" dalam
bahasa Indonesia?
Mengapa
mereka menyebut binatang tersebut dalam bahasa Belanda sebagai
"paard"?. Kesimpulannya adalah arbitrer merupakan sifat acak dalam
suatu bahasa yang telah disetujui oleh pemakai bahasa itu dan tidak menimbulkan
kerancuan.. Karena yang ditanya adalah "apa itu bahasa?" Yang
berarti yang ditanyakan adalah hakikat bahasa itu sendiri/ dasar bahasa itu
sendiri, bukan fungsi bahasa itu sendiri...
Jadi
jawaban "bahasa itu adalah alat komunikasi." Adalah jawaban yang
tidak benar dan juga tidak salah. Dikatakan tidak benar, karena yang ditanyakan
adalah hakikat dari bahasa itu sendiri dan dikatakan tidak salah, karena yang
dinyatakan adalah salah satu fungsi bahasa itu sendiri yaitu sebagai alat
komunikasi.. Bahasa merupakan salah satu sistem komunikasi yang kompleks yang
dimiliki manusia, karena dengan bahasa, manusia dapat mengomunikasikan sesuatu
yang sudah terjadi, sedang terjadi maupun akan terjadi. Berbeda dengan bahasa
hewan yang hanya bisa mengomunikasikan sesuatu yang hanya sedang terjadi.
Menurut Ferdinand de Saussure, yang merupakan pencetus ilmu linguistik, bahasa
itu terdiri atas 3 pilar.. Pilar pertama yaitu "Lingua". Lingua
merupakan bahasa manusia secara universal. Jadi dapat dikatakan bahwa semua
bahasa manusia baik yang sudah punah maupun masih bertahan, termasuk kategori
Lingua. Pilar kedua disebut "Langue". Langue merujuk kepada satu
sistem bahasa secara independen/terpisah dari yang lainnya.. Misalnya: bahasa
Indonesia dan bahasa Prancis merupakan 2 langue yang berbeda.. Langue secara
bahasa diambil dari bahasa Prancis.. Langue dapat diterjemahkan sebagai
"bahasa". Pilar ketiga disebut "Parole". Parole dapat
diartikan sebagai "perkataan". Maksudnya di sini adalah Parole merupakan
perkataan dari bahasa tertentu.. Misalnya: قتلتُ هذا الكلب (aku telah membunuh
anjing ini). Itu merupakan salah satu contoh Parole dalam bahasa Arab.. Parole
merupakan fokus utama linguistik, karena dengan Parole, bahasa tersebut dapat
dikaji secara internal.
Sejarah
Bahasa Manusia
Manusia
memiliki sejarah yang panjang dengan bahasanya. Catatan tertua menunjukkan
bahwa bahasa manusia sudah ada sejak 40.000 tahun yang lalu semenjak homo
sapiens(homo: manusia, sapiens:bijak,cerdas) mulai berkembang.. Tetapi ada juga
yang mengatakan bahwa kehadiran bahasa akan selalu diiringi dengan kehadiran
budaya.. Jadi jika ada suatu budaya, maka sudah tentu ada bahasa.. Salah satu
bukti terkuat yang menandakan hal tersebut adalah di saat masa "pra bahasa".
Masa pra-bahasa merupakan masa di mana bahasa tersebut mulai berkembang, tetapi
bahasa tersebut belum sekompleks sekarang.. Masa ini diisi dengan adanya
hominid.. Hominid merupakan salah satu jenis manusia purba yang tinggal di
pepohonan.. Di saat itu mereka sudah mengenal sistem "call" yaitu
sebuah sistem yang digunakan oleh mereka untuk menandakan adanya makanan,
bahaya, musuh ataupun keinginan untuk kawin. Seperti yang dijelaskan di awal,
mereka awalnya tinggal di pepohonan, tetapi setelah perubahan iklim, pepohonan
dsn hutan hujan makin berkurang luasnya, sehingga mau tidak mau, mereka harus
hidup di tanah.. Selama mereka hidup di tanah ini, sistem call mereka yang
awalnya hanya untuk menjelaskan satu kejadian, lama kelamaan berevolusi menjadi
sebuah sistem "call" yang dapat menjelaskan dua atau lebih kejadian
sekaligus...Misalnya:
Sistem
Call Saat Tinggal di Pohon
Ada bahaya (dilambangkan dengan)-->Aa
Ada makanan(dilambangkan dengan)--> Bb
Ada musuh(dilambangkan dengan)--> Cc
Sistem Call Saat Hidup di Tanah/Bernomaden
Ada bahaya dan ada makanan(dilambangkan dengan)-->AB
Ada makanan dan ada musuh(dilambangkan dengan)--> CB
Tidak ada bahaya tetapi ada makanan(dilambangkan dengan)-->aB
Ada bahaya (dilambangkan dengan)-->Aa
Ada makanan(dilambangkan dengan)--> Bb
Ada musuh(dilambangkan dengan)--> Cc
Sistem Call Saat Hidup di Tanah/Bernomaden
Ada bahaya dan ada makanan(dilambangkan dengan)-->AB
Ada makanan dan ada musuh(dilambangkan dengan)--> CB
Tidak ada bahaya tetapi ada makanan(dilambangkan dengan)-->aB
Dapat
disimpulkan bahwa sistem call yang dipakai saat mereka hidup bernomaden lebih
elastis, dinamis dibandingkan sistem call di saat mereka tinggal di pohon,
karena di saat mereka hidup berpindah pindah, keadaan memaksa mereka untuk
mengubah cara mereka berkomunikasi agar dapat menjaga keutuhan dan ketahanan
kelompok di saat mereka dalam keadaan bahaya.. Masa inilah yang disebut pra
bahasa.. Disebut pra bahasa, karena di masa ini, bahasa belum mengalami
perkembangan secara kompleks dan hanya bisa menceritakan, menginformasikan
kejadian yang sedang berlangsung di depan mata.
Beberapa
Teori Mengenai Kelahiran Bahasa
Penulis membagi teori ini menjadi 2 jenis yaitu:
-teori non teologis(dari manusia itu sendiri)
Penulis membagi teori ini menjadi 2 jenis yaitu:
-teori non teologis(dari manusia itu sendiri)
Teori
Tekanan Sosial
Teori
ini dicetuskan oleh Adam Smith. Beliau merupakan salah satu ekonom yang
mencetuskan teori mekanisme pasar dan pencetus liberalisme dalam ekonomi..
Menurut beliau, bahasa itu lahir karena manusia membutuhkan benda benda di
sekitarnya dan mau tak mau, manusia tersebut harus menamai benda benda yang
mereka butuhkan tersebut.. Penaman benda benda tersebut menurut Adam Smith
didasari oleh satu hal, yaitu: cara dan usaha manusia untuk mendapatkan benda
benda yang dia butuhkan untuk kehidupan sehari hari... Teori ini tidak
memandang evolusi organ manusia dari jaman ke jaman.. Jadi menurut teori ini,
manusia dari dahulu setiap organnya sudah sama seperti sekarang dan menanggap
bahwa bahasa itu sudah dari dulu seperti yang kita kenal...
Teori Bow Wow
Merupakan
salah satu teori yang berpendapat bahwa bahasa manusia itu merupakan hasil
peniruan dari bunyi sekitarnya. Manusia membuat kata kata dari berbunyian yang
dia dengar. Teori ini disebut teori onompamepita.. Beberapa kata dalam bahasa
juga ada yang seperti dicetuskan teori ini seperti kata bahasa Inggris
"bang" yang berarti ledakan.. Kata "bang" tersebut diambil
dari suara ledakan suatu benda.. Dalam bahasa Indonesia kata "bang"
sama artinya dengan "duarr" yang digunakan oleh orang Indonesia untuk
menggambarkan suatu ledakan.. Ada juga kata yang diambil dari suara binatang
seperti "miaw"(suara kucing), "mbeek"(suara kambing) dan
sebagainya. Tetapi teori ini ditentang oleh Max Müller.. Max Müllerlah yang
menyebut teori ini sebagai "Bow Wow". Max Müller berpendapat bahwa
tidak mungkin manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi derajatnya meniru berbunyian
dari benda yang lebih rendah derajatnya daripada manusia itu sendiri.. Kemudia
Max Müller mengusulkan teorinya sendiri sebagai penolakan terhadap teori Bow
Wow sendiri.
Teori
Originalitas
Teori
ini diusulkan oleh Max Müller sebagai bentuk ketidaksetujuannya terhadap teori
Bow Wow tersebut.. Teori ini berpendapat bahwa manusia menamakan benda sesuai
dengan asal benda itu sendiri. Atau dapat dikatakan bahwa manusia menamai benda
berdasarkan respon, jawaban, reaksi benda tersebut bila benda tersebut dipukul,
dipakai, dan berkontak dengan manusia itu sendiri..
Teori Yo-Wee-Hoo
Teori Yo-Wee-Hoo
Teori
ini mirip seperti teori Tekanan Sosial. Teori ini beranggapan bahwa manusia
menananai benda sesuai dengan usaha usaha yang mereka lakukan untuk mendapatkan
benda tersebut. Disebut "Yo-Wee-Hoo" karena kata tersebut
menyimbolkan sistem "call" suatu kelompok terdahulu sebagai usaha
mereka mendapatkan benda yang mereka butuhkan.
-Teori
Teologis(berasal dari Tuhan)
Ada
beberapa kelompok yang beranggapan bahwa bahasa diciptakan oleh Tuhan sendiri
dan Tuhan sendirilah yang menurunkan bahasa tersebut kepada manusia agar
manusia tersebut dapat berkomunikasi, saling mengajari, menasehati sesama dalam
hal kebaikan.. Tetapi ada juga yang menolak teori teologi tersebut, karena mereka
menganggap bahwa bahasa itu tidak suci, terdapat kata kata kotor dan tidak etis
dalam bahasa sedangkan Tuhan tersebut maha Suci, sehingga tidak mungkin Tuhan
menciptakan sesuatu yang tidak etis, tidak suci seperti bahasa yang dimaksud
oleh kelompok yang menolak teori tersebut..
Berikut beberapa hal yang menjelaskan bahwasannya bahasa itu dari Tuhan..
Berikut beberapa hal yang menjelaskan bahwasannya bahasa itu dari Tuhan..
Tuhan Berbicara dalam Bahasa Belanda dan
Swedia
Teori
ini dicetuskan pada abad 17 oleh seorang penyair Swedia... Teori ini
dipengaruhi oleh alam pikir takhyul yang pada saat itu masih mendominasi Eropa.
Bahasa Pertama di Dunia adalah Bahasa Mesir Kuno
Bahasa Pertama di Dunia adalah Bahasa Mesir Kuno
Teori
ini dicetuskan oleh sang raja Mesir sendiri pada 17 SM. Raja ini mengadakan
percobaan dengan mengurung seorang bayi dengan catatan bahwa bayi tersebut
tidak boleh diajak berbicara maupun diajari berbicara oleh siapapun. Lalu
setelah tahun kedua bayi tersebut dikurung, bayi tersebut tiba tiba mengucapkan
kata "becos" yang dalam bahasa lokal berarti "roti".
Kemudian raja Mesir tersebut menyimpulkan bahwa bahasa pertama adalah bahasa
Mesir Kuno yang juga merupakan bahasa bahasa para dewa.
Al Baqarah ayat 31
Di
dalam Al-Qur'an ada sebuah ayat menjelaskan bahwa nabi Adam alaihi salaam,
diajari oleh Allah subhanahu wata'alaa tentang nama nama benda dan kemudian
Allah subhanahu wata'alaa menjelaskan nama nama benda tersebut ke para malaikat
dan para malaikat tersebut diperintahkan untuk menyebutkan nama nama benda
tersebut.. Ayat tersebut berbunyi "wa allamaa adamaal asmaa kullaha wa
tsumaa arodahum alaa malaikati faqaala ambiunii bi asmaain haulaaii ingkuntum
shoodiqin." Yang berarti "dan Dia mengajarkan Adam nama nama benda
keseluruhannya dan kemudian Dia memberitahu para malaikat nama nama benda
tersebut dan kemudian Dia berfirman beritahu aku nama nama benda ini jika
kalian benar." Kata "الأسماء" yang merupakan bentuk jamak dari
"الاسم"(isim) yang berarti kata benda(noun) dalam bahasa Arab.. Ayat
ini menerangkan kepada kita bahwa unsur bahasa yang diajarkan oleh Allah
subhanahu wata'ala kepada kita pertama kali adalah "kata benda".
Menurut penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Allah-lah yang menurunkan
bahasa itu kepada manusia dan para malaikatnya agar mereka dapat saling
berkomunikasi dan menjalankan tugasnya masing masing.
Pengelompokan Berbagai
Bahasa
Bahasa juga sama seperti benda lainnya yang dapat dikelompokkan.. Pengelompokkan bahasa itu terdiri atas 2 jenis, yaitu:
-Pengelompokkan secara Internal
Merupakan salah satu pengelompokkan bahasa dilihat dari struktur fonologis, sintaksis, gramatis, dan morfologis dari sebuah bahasa dengan bahasa lainnya... Pengelompokkan bahasa ini dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu:
Bahasa juga sama seperti benda lainnya yang dapat dikelompokkan.. Pengelompokkan bahasa itu terdiri atas 2 jenis, yaitu:
-Pengelompokkan secara Internal
Merupakan salah satu pengelompokkan bahasa dilihat dari struktur fonologis, sintaksis, gramatis, dan morfologis dari sebuah bahasa dengan bahasa lainnya... Pengelompokkan bahasa ini dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu:
-Pengelompokkan Genetis
Merupakan
penggolongan bahasa yang menggunakan gen/silsilah dari bahas itu sendiri..
Penggolongan genetis umumnya menggunakan data data historis untuk menemukan
keterkaitan antara kata yang mengalami perubahan makna, perubahan bentuk,
perubahan arti... Setelah semua data-data tersebut dikumpulkan, bahasa-bahasa
tersebut kemudian dikelompokkan menjadi rumpun-rumpun sesuai dengan kemiripan
gramatikanya, fonologinya, sintaksisnya, dan morfologinya. Misalnya: rumpun
Jermanik terdiri atas bahasa Jerman, Inggris, Belanda, Swedia, Denmark dan
Frisian.. Rumpun Romantis terdiri atas: Bahasa Prancis, Italia, Spanyol, dan
Portugis.
-Pengelompokkan Tipologis
Merupakan
pengelompokkan yang dapat dilakukan secara arbitrer(yang mana suka). Yang
dimaksud dengan arbitrer di sini adalah pengelompokkan bahasa dilakukan
terbebas dari genetis dan bahasa mana saja di seluruh di dunia, dapat
dimasukkan ke dalam satu kelompok asal memiliki struktur gramatika yang sama.. Misalnya:
Bahasa Jepang dan bahasa Turki. Umumnya kebanyakan bahasa-bahasa di dunia
memiliki struktur kalimat S+P+O, sedangkan bahasa Jepang dan Turki memiliki struktur
S+O+P.. Contohnya sebagai berikut:
Bahasa Indonesia: Saya
membaca buku
Bahasa Turki: Bir kitap Okudum
Bahasa Jepang: 私は本を読みます(watashiwa hon wo yomimasu)
Bahasa Turki: Bir kitap Okudum
Bahasa Jepang: 私は本を読みます(watashiwa hon wo yomimasu)
Dalam
bahasa Turki, buku dapat diterjemahkan sebagai "kitap", sedangkan
membaca adalah "okumak". Perubahan kata "okumak" menjadi
kata "okudum" disebabkan oleh konjugasi. Konjugasi merupakan
perubahan kata kerja dengan merombak kata kerja tersebut melalui imbuhan dalam
bahasa tersebut..Dalam bahasa Jepang, buku disebut "本"(hon) huruf "を"(wo)
dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai partikel untuk menunjukkan bahwa "本"(hon) adalah objek, dan membaca dalam bahasa
Jepang dapat diterjemahkan menjadi "読む"(yomu).
Perubahan kata "読む"
menjadi kata "読みます"
juga disebabkan oleh konjugasi kala present/masa kini.Jadi dapat disimpulkan
bahwa bahasa Jepang dan Turki berada pada satu kelompok jika memakai metode
Tipologis ini, karena pola kalimat dari kedua bahasa ini sama, yaitu berpola
"Subjek+Objek+Predikat", walaupun bahasa Jepang dan Turki tidak
memiliki keterkaitan genetis.
Pengelompokkan Secara
Eksternal
Bahasa dapat juga dikelompokkan secara eksternal, yang merupakan pengelompokkan bahasa dari pemakaiannya, tingkatnya dan sebagainya... Pengelompokkan bahasa secara eksternal dibagi atas beberapa yaitu:
-Pengelompokkan Bahasa menurut Sikap Politik
Bahasa dapat juga dikelompokkan secara eksternal, yang merupakan pengelompokkan bahasa dari pemakaiannya, tingkatnya dan sebagainya... Pengelompokkan bahasa secara eksternal dibagi atas beberapa yaitu:
-Pengelompokkan Bahasa menurut Sikap Politik
Merupakan
pengelompokkan bahasa berdasarkan sikap politik dari suatu masyarakat.
Pengelompokkan bahasa ini berkaitan dengan rasa nasionalitas dari suatu bangsa.
Bahasa bahasa yang dapat dikelompokkan berdasarkan sikap politik seperti:
bahasa persatuan, bahasa resmi, bahasa negara, dan bahasa nasional. Keempat
bahasa itu bisa mengacu ke satu sistem linguistik yang sama, maupun yang
berbeda. Di Indonesia sendiri, keempat bahasa itu memiliki sistem linguistik yang
sama, yaitu: bahasa Indonesia.
-Pengelompokkan bahasa
secara Sosiologis
Merupakan pengelompokkan bahasa berdasarkan beberapa kategori.. Berikut kategorinya:
Merupakan pengelompokkan bahasa berdasarkan beberapa kategori.. Berikut kategorinya:
1. Vitalitas
Merupakan kategori yang
menandakan bahwa bahasa tersebut masih hidup dan masih ada penutur aslinya
sampai sekarang dan masih dipakai.
2. Historitas
Merupakan faktor yang menunjukkan bahwa perkembangan bahasa tersebut di masa lalu bersifat normal. Umumnya faktor historitas merujuk kepada etnis tertentu..
3. Standarisasi
Merupakan faktor yang menunjukkan adanya penerimaan terhadap suatu bahasa dan adanya tuntutan pemakain bahasa yang baik dan benar dari sebuah masyarakat.
4. Otonomi
Merupakan kemandirian suatu bahasa. Faktor otonomi menunjukkan bahwa bahasa tersebut tidak saling terkait dengan bahasa lainnya.
-Lingua Franca
Merupakan sebuah bahasa yang dipakai sebagai bahasa pemersatu dari sebuah bangsa yang multikultural.. Lingua Franca sama seperti bahasa nasional. Jika di Indonesia, maka Lingua Francanya adalah bahasa Indonesia..
2. Historitas
Merupakan faktor yang menunjukkan bahwa perkembangan bahasa tersebut di masa lalu bersifat normal. Umumnya faktor historitas merujuk kepada etnis tertentu..
3. Standarisasi
Merupakan faktor yang menunjukkan adanya penerimaan terhadap suatu bahasa dan adanya tuntutan pemakain bahasa yang baik dan benar dari sebuah masyarakat.
4. Otonomi
Merupakan kemandirian suatu bahasa. Faktor otonomi menunjukkan bahwa bahasa tersebut tidak saling terkait dengan bahasa lainnya.
-Lingua Franca
Merupakan sebuah bahasa yang dipakai sebagai bahasa pemersatu dari sebuah bangsa yang multikultural.. Lingua Franca sama seperti bahasa nasional. Jika di Indonesia, maka Lingua Francanya adalah bahasa Indonesia..
Sampai di sini pembahasan singkat mengenai bahasa. Semoga bermanfaat dan jika ada pertanyaan atau yang belum mengerti, silahkan komentar, terima kasih.
#HA
0 Comment to "Mengenal Bahasa"
Posting Komentar